Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Embalmed To Enforce - Death Metal Malang



Hometown : Malang, Jawa Timur – Indonesia
Genre : Death Metal
Member : Anam (Shredder-vocals), Gilang (Guitars), dan Syaifi (Drums)

Phone : 085645867638


Embalmed To Enforce berarti dibalsem untuk bangkit. Namun, di sini diartikan dimumikan untuk bangkit. Maksud dari nama ini adalah, mengambil langkah mundur atau istirahat sejenak untuk awal yang lebih baik, karena maju tanpa rasa yakin atau perhitungan mantap, semua tidak ada gunanya, dan terkadang manusia butuh beristirahat sebelum kembali bertindak.

Latar belakang: Berawal dari pertemanan antara Anam dan Syaifi, yang kala itu Anam masih menjadi gitaris Blinded Vision, dan Syaifi ex-drummer Kill Sadistic. Mereka terobsesi dengan musik-musik Egyptian Death Metal seperti Scarab, dan Nile. Hingga pada tanggal 11 Maret 2011, Syaifi mengajak Anam mendirikan sebuah band dengan genre Egyptian bernama Luxor dengan formasi Anam sebagai lead gitar juga vocal, dan Syaifi sebagai drummer. Saat itu, Luxor belum memiliki bassist karena cukup sulit untuk mendapatkan bassist yang sesuai dengan harapan. Hingga akhirnya Anam mengajak Resa (bassist Blinded Vision) untuk menjadi bassist. Setelah beberapa bulan, Resa keluar karena suatu alasan. Sekeluar Resa dari ETE, Anam membawa Ali, kawan SDnya, untuk menjadi bassist. Pada 2 September 2012, ETE me-record lagu pertama, berjudul Qishas. 

Beberapa bulan kemudian Ali dikeluarkan karena alasan kedisiplinan. Setelah Ali keluar, ETE mulai start untuk meramaikan beberapa gig di Malang dengan additional bassist, Sandos (gitaris Mokers). Event pertama ETE pada tanggal 16 Desember 2012, adalah Underground Peduli II di aula 1 ITN Malang. Event itu cukup membantu karena ETE dapat menambah link dengan band-band baru di Malang, meski audience masih asing dengan style music ETE, tapi untungnya masih ada beberapa audience yang menyukainya meski hanya utnuk didengarkan saja. Namun sayangnya, memasuki 2013, di Malang mengalami surut akan event-event music, terutama event musik metal. Selama 2013, Anam dan Syaifi masih sibuk mencari bassist sambil terus berlatih, mencari event, dan menciptakan materi-materi baru. Akhirnya, ada seorang kawan bernama Tegap mengajak Anam mendirikan sebuah band, namun Anam malah mengajak Tegap untuk menjadi bassist, dan untungnya Tegap bersedia. Pada bulan September 2013, ETE kembali bermain di sebuah gig yang merupakan event music all genre. 2 bulan selepas event itu, Tegap dikeluarkan karena masalah kedisiplinan dan komitmen. Kemudian, di tahun 2014, event di Malang mulai ramai kembali, namun sayangnya event-event tersebut sering kali berisikan band-band ska, punk, hardcore, reggae. Bahkan rata-rata event musik keras, sering kali kurang publikasi, sehingga ETE jarang mendapatkan informasi event. Di saat seperti itu, ETE recording lagu Condemning All Religions, dengan tujuan meski tidak bermain live, setidaknya ada karya nyata yang dihasilkan. Barulah pada bulan Maret ETE mengisi event di Kabupaten Malang, meski hanya dengan 2 orang, Anam dan Syaifi. Sayangnya music seperti ini masih asing, bahkan terlalu asing bagi audience di daerah kabupaten terlebih lagi formasi ETE saat itu hanya 2 orang. Setelah event itu, ETE kembali konsentrasi untuk mematangkan materi baru sambil tetap terus mencari bassist baru. Pada pertengahan 2014, Syaifi membawa bassist baru, Iqbal. Namun Iqbal hanya bertahan sampai 1 bulan, karena Iqbal tidak mampu menguasai materi-materi ETE. Memasuki 2015, ETE telah memiliki materi baru, dan merecordnya pada bulan Mei 2015, dan diberi judul Terror 729. Setelah recording, Anam sempat lost contact dengan Syaifi karena pekerjaan Syaifi yang cukup menghimpit waktunya. Pada akhir Mei 2015, ETE Anam menyerah mencari bassist dan memutuskan untuk menggunakan 2 gitaris tanpa bassist. Dipilihlah Itok untuk menjadi gitaris. Selepas idul fitri 2015, salah satu kawan Anam dari Jakarta, bang Riky (bassist Inhumanity) menawarkan ETE untuk bermain di sebuah event di Cianjur, Noise Supply 2015 sebagai band support. ETE menerima event itu, dan mempersiapkan semua yang dibutuhkan, terutama berlatih. 


Di tengah masa-masa persiapan Noise Supply, Itok memilih keluar dengan alasan ibunya melarang Itok untuk berangkat ke Cianjur. ETE masih berusaha mempertahankanya dan membantunya agar dapat berangkat dengan cara memotivasi Itok mengusahakan dan mengajarinya cara-cara untuk bicara dengan ibunya. Namun Itok mempedulikanya, maka Anam tidak mau berfikir terlalu lama, ia mengajak seorang Kawan bernama Gilang. Untungnya Gilang menerima ajakan itu dengan senang hati, dan bersedia menjadi gitaris tetap. 13 September 2015, ETE bermain di Noise Supply, dan di event itu ETE mendapatkan respon lebih baik. Di situlah awal pergerakan baru ETE dengan konsep yang lebih matang. Sekarang, ETE bersiap untuk debut EP pertama, THE LEGACY.

Diskografi: 

- The Legacy EP :  

1. Decadence Inside the Dehiderated Mind
2. Qishas
3. Condemning All Religions
4. Terror 729
5. Epilogue

INFO 
Facebook : www.facebook.com/embalmedtoenforceofficialpage/
Twitter  : twitter.com/ToEnforce
Soundcloud : www.soundcloud.com/embalmed-to-enforce
Phone : 085645867638